SEJARAH DESA WIYONG
Pada awlanya wiyong
adalah merupakan wilayah bagian selatan dari desa kedongdong. Pada masa
colonial belanda pertama pada abad 17-an, sering terjadi sengketa dengan para
penjajah belandadengan para tokoh dan masyarakat kedongdong dan sekitarnya.
Konflik dan pertentangan antar penjajah dan tokoh-tokoh serta masyarakat
adalah dikarenakan tingkah laku dan tindakan-tindakan penjajah yang terlalau
menghina, merampas,bahkan membunuh. Disamping tekanan-tekanan penguasa wilayah
adat dan tradisi orang asing yang sangat mencolok para pribumi.
Puncak konflik dan pertentangan tokoh-tokoh dan masyarakat kedongdong
sekitarnya dengan colonial belanda melahirkan meletusnya perang dikedongdong
ditenggarai dengan terbunuhnya beberapa serdadu belanda yang datang diwilayah
kedongdong.
Perang kedongdong bagi pribumi dipimpin oleh Kigede Kedongdong yang
didampingi oleh para tokoh dan jawara dari blok Wiyong kedongdong bagian
selatan seperti Kh. Salimudin, Ki Ngabei, Ki Serang, Kigede Lemah
Abang, dan Kigede Wanabadra. Dalam perang itu pejuang kedongdong dalam perang
itu pejuang kedongdong juga dibantu oleh Kibagus Serit dan Kibagus Rangin dari
wilayah bunder.
Terjadinya perang kedongdong dimulai dengan kedatangan serdadu belanda
dari arah tenggara, dari wilayah inilah berkecamuk perang antara serdadu
belanda dengan pasukan pribumi hingga mayat bergelimpangan ( tingtelele Jawa )
hingga wilayah itu sekarang disebut dukuh lele dan berputar-putarlah
pertempuran terus berkecamuk ( Wunyeng Jawa ) dan kini tempat itu disebut
Unyengan dalam perang itu pasukan kedongdong (Pribumi) juga dibantu oleh
pasukan wanita yang berdandan kain dan slendang ( Nyawet Jawa ) di petegalan
yang sekarang tempat itu disebut Tegal Cawet dan untuk pasukan pribumi memiliki
tempat persembunyian istimewa dipepohonan hutan gelap nan sunyi dan aneh
dibawah lindungan kiwekar yang persembunyian itu disebut bunian yang sekarang
lebih di kenal Kibuyut Bunian.
Akhir perang antara serdadu belanda dengan pasukan pribumi
kedongdong dan sekitarnya dimenangkan oleh pasukan pribumi dan belanda pun
kalah tunggang-langgang, stelah wilayah kedongdong aman dan masyarakat pun
berkembang para tokoh pemerintah kedongdong menyadari bahwa kemenangan perang
kedongdong adalah atas jasa-jasa para tokoh dari Kigede-Kigede Wiyong. Maka
untuk menghargai jasa-jasa itu akhirnya wilayah wiyong ( kedongdong bagian
selatan ) dipersilahkan untuk mandiri memiliki kepemerintahan sendiri dan kala
itu kuwu pertama Desa Wiyong adalah seorang ulama terkemuka yaitu Ky. Salimudin
dengan wilayah Wiyong yang pada awalnya dibagi menjadi lima ( lima ) Kuanco
yaitu Kuanco Wunut, Kuanco Wiyong lor, Kuanco Serang, Kuanco Wanabadra, dan
Kuanco Lemah Abang yang masing-masing kuanco dipimpin oleh kigedenya
masing-masing.
Semenjak itu Wiyong berdampingan dengan Desa Kedongdong
menjadi sebuah Desa mandiri dan menata pembangunan dan kemakmuran yang
sama-sama dibawah naungan Kerajaan Cirebon.
3.TERBENTUKNYA DESA
WIYONG
Pada
masa perang antara serdadu belanda dengan pasukan pribumi kedongdong dan
sekitarnya dimenangkan oleh pasukan pribumi dan belanda pun kalah
tunggang-langgang, stelah wilayah kedongdong aman dan masyarakat pun berkembang
para tokoh pemerintah kedongdong menyadari bahwa kemenangan perang kedongdong
adalah atas jasa-jasa para tokoh dari Kigede-Kigede Wiyong. Maka untuk
menghargai jasa-jasa itu akhirnya wilayah wiyong ( kedongdong bagian selatan )
dipersilahkan untuk mandiri memiliki kepemerintahan sendiri dan kala itu kuwu
pertama Desa Wiyong adalah seorang ulama terkemuka yaitu Ky. Salimudin dengan
wilayah Wiyong yang pada awalnya dibagi menjadi lima ( lima ) Kuanco yaitu
Kuanco Wunut, Kuanco Wiyong lor, Kuanco Serang, Kuanco Wanabadra, dan Kuanco
Lemah Abang yang masing-masing kuanco dipimpin oleh kigedenya masing-masing.
Semenjak
itu Wiyong berdampingan dengan Desa Kedongdong menjadi sebuah Desa mandiri dan
menata pembangunan dan kemakmuran yang sama-sama dibawah naungan Kerajaan
Cirebon.
Kata
Wiyong berasal dari dua kata yaitu Uwi dan Oyong nama dua jenis sayuran kuno
tanah jawa. Nama ini selaras dengan umumnya nama desa-desa khususnya Daerah
Jawa Cirebon yang mengambil nama Desa dari nama buah-buahan atau tumbuhan yang
ada dan tempat atau benda yang menonjol keberadaanya.
Konon
dceritakan wilayah Wiyong disebut Wiyong karena dahulu kala masyarakat Wiyong
mempunyai kebiasaan berkebun Uwi dan Oyong didataran sungai bagian selatan dari
mulai wilayah royom hingga wilayah serang kulon, yang hasil sayuranya hingga
dikenal colonial belanda disamping wilayah-wilayah sekitarnya. Disebabakan
ketenaran sayuran Uwi dan Oyongnya itu wilayah tersebut dikelan dengan blok
wiyong dari kata Uwi dan Oyong. Yang sekarang ini dataran itu disebut wiyong
lor.
Komentar
Posting Komentar