PERKEMBANGAN MANUSIA, HEWAN DAN TUMBUHAN
PERKEMBANGAN MAKHLUK HIDUP
A. Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan
Pertumbuhan dan perkembangan hewan
dimulai sejak terbentuknya zigot. Satu sel zigot akan tumbuh dan berkembang
hingga terbentuk embrio. Embrio akan berdiferensi sehingga terbentuk berbagai
macam jaringan dan organ. Organ-organ akan menyatu dan bergabung menjadi janin.
Janin akan dilahirkan sebagai bayi. Kemudian, bayi tumbuh dan berkembang
menjadi anak-anak, remaja, dan dewasa.
Pada siklus hidup hewan tertentu,
terjadi perubahan bentuk tubuh dari embrio sampai dewasa. Perubahan
bentuk ini disebut metamorfosis. Metamorfosis dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu metamorfosis sempurna dan tidak sempurna. Metamorfosis sempurna dicirikan dengan adanya bentuk tubuh yang berbeda di setiap fase metamorfosis. Contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna adalah kupu-kupu dan katak.
bentuk ini disebut metamorfosis. Metamorfosis dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu metamorfosis sempurna dan tidak sempurna. Metamorfosis sempurna dicirikan dengan adanya bentuk tubuh yang berbeda di setiap fase metamorfosis. Contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna adalah kupu-kupu dan katak.
Tahapan metamorfosis kupu-kupu mulai
dari telur larva (ulat) pupa (kepompong) imago (dewasa).
Jika diperhatikan ternyata dalam
setiap fase metamorfosis kupu-kupu, terlihat adanya perbedaan bentuk tubuh.
Begitu juga dengan katak. Katak mengalami metamorfosis sempurna mulai dari
telur berudu (kecebong) katak dewasa.
Metamorfosis
tidak sempurna ditandai dengan adanya bentuk tubuh yang sama, tetapi ukurannya
berbeda pada salah satu fase metamorfosis. Contohnya adalah belalang dan kecoa.
Belalang mengalami metamorfosis yang dimulai dari telur nimfa imago (dewasa).
Nimfa memiliki bentuk tubuh yang sama dengan serangga dewasa, tetapi memiliki
ukuran tubuh yang lebih kecil.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan hewan dapat dibagi menjadi dua,
yaitu: faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi gen dan hormone.
Faktor eksternal meliputi air, makanan, dan cahaya.
1. Gen
Gen
merupakan faktor keturunan yang diwariskan dari orang tua (induk) kepada
keturunannya. Gen akan mengendaalikan pola pertumbuhan dan perkembangan hewan.
2. Hormon
Hormon
merupakan senyawa organik yang mengatur pertumbuhan dan perkembangan hewan
adalah hormon somatotrof (hormon pertumbuhan). Bila hewan kekurangan hormone
pertumbuhan, maka pertumbuhan akan terhambat sehingga badannya kerdil. Bila
kelebihan hormon pertumbuhan, maka akan mengalami pertumbuhan raksasa.
3. Makanan
Makanan
sangat diperlukan oleh hewan. Makanan digunakan sebagai zat pembangun tubuh dan
sumber energi.
4. Air
Air
merupakan pelarut dan media untuk terjadinya reaksi metabolisme tubuh. Reaksi
metabolisme ini akan menghasilkan energi, membantu pembentukan sel-sel yang
baru, dan memperbaiki sel-sel yang rusak.
5. Cahaya
Matahari
Cahaya
matahari sangat diperlukan dalam pembentukan vitamin D. Vitamin itu diperlukan
dalam pembentukan tulang.
B.
Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

Setelah
terjadinya penyerbukan, inti generatif serbuksari akan membelah menjadi dua sel
sperma (gamet jantan). Satu sperma membuahi sel telur untuk membentuk zigot.
Sperma yang lain menyatu dengan kedua inti sel yang terdapat di tengah kantung
embrio untuk membentuk endosperma. Penyatuan dua sperma dengan sel-sel yang
berbeda dalamkantung embrio disebut pembuahan ganda. Setelah fertilisasi ganda,
bakal biji akan berkembang menjadi biji dan bakal buah akan berkembang menjadi
biji dan bakal buah akan berkembang menjadi buah.
1. Struktur
Biji
Embrio
dikelilingi oleh kotiledon dan endosperma yang merupakan persediaan makanan.
Embrio dan persediaan makanannya terbungkus oleh selaput biji. Bila kita
membuka biji kacang (dikotil), terlihat bahwa embrio melekat pada kotiledon. Di
bawah titik pelekatan embrio dan kotiledon, terdapat sumbu embrionik yang
disebut hipokotil. Di bawah hipokotil, terdapat radikula yang merupakan bakal
akar. Bagian sumbu embrionik di atas kotiledon adalah epikotil. Pada ujungnya
terdapat plumula yang merupakan bakal daun.
Pada biji
kacang-kacangan, kotiledon berdaging sebelum biji berkecambah. Namun, kotiledon
biji jarak sangat tipis dan mempertahankan persediaan makanannya di endosperma.
Kotiledon ini akan menyerap zat-zat makanan dari endosperma dan memindahkannya
ke embrio ketika biji jarak mulai berkecambah. Anggota famili rumput-rumputan
memiliki kotiledon khusus yang disebut skutelum. Skutelum akan menyerap zat-zat
makanan dari endosperma selama perkecambahan. Embrio biji rumput-rumputan
terbungkus oleh lapisan koleorhiza dan koleoptil. Koleorhiza melindungi akar
dan koleoptil melindungi tunas embrionik.
2.
Perkecambahan Biji
Perkecambahan
biji bergantung pada imbibisi. Imbibisi merupakan penyerapan air oleh biji. Air
yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang, memecahkan kulit biji, dan memicu
perubahan metabolic pada embrio yang menyebabkan biji
tersebut melanjutkan pertumbuhannya. Zat-zat makanan dipindahkan dari
endosperma atau kotiledon ke bagian embrio yang sedang tumbuh.
Organ
pertama yang muncul dari biji yang berkecambah dinamakan radikula (bakal akar).
Pada tanaman buncis, hipokotil akan tumbuh dan mendorong epikotil dan kotiledon
ke atas permukaan tanah. Selanjutnya plumula yang terletak di ujung epikotil,
akan berkembang menjadi daun pertama. Daun ini terus tumbuh dan berkembang
menjadi hijau dan mulai berfotosintesis. Kotiledon akan layu dan rontok dari
biji karena cadangan makanannya telah dihabiskan oleh embrio yang berkecambah.
Perkecambahan biji yang disebabkan oleh pertumbuhan hipokotil yang mendorong
kotiledon dan epikotil ke atas permukaan tanah ini disebut tipe perkecambahan
epigeal.
3.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
a. Faktor internal
1.) Gen
Ukuran,
bentuk, dan kecepatan tumbuh dikendalikan oleh gen-gen yang terdapat di dalam
kromosom. Gen-gen tersebut diariskan dari induk tumbuhan kepada keturunannya.
Gen-gen tersebut akan mengatur pola dan kecepatan pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan.
2.) Hormon
Hormon
merupakan senyawa organic yang mengatur pertumbuhan tumbuhan. Hormon juga
dikenal sebagai zat tumbuh. Ada lima hormone tumbuhan, yaitu auksin, giberalin,
sitokinin, asam absisat, dan etilen.
a.
Auksin terdapat di
embrio biji, meristem apical, dan daun-daun muda. Berfungsi untuk merangsang
pemanjangan batang; pertumbuhan, diferensiasi, dan percabangan akar; dominansi
apical; dan merangsang pembentukan bunga dan buah. Auksin yang terdapat pada
ujung batang (meristem apikal) dapat menghambat pertumbuhan tunas cabang.
Keadaan ini disebut dominansi apikal. Karena itu, tumbuhan dapat tumbuh lurus
dan tinggi.
b.
Giberelin terdapat
pada meristem apikal akar, meristem apikal batang, dan daun. Giberelin berperan
dalam mempercepat perkecambahan biji dan tunas; pemanjangan batang; pertumbuhan
raksasa; terbentuknya buah yang besar dan tidak berbiji; dan merangsang
perbungaan.
c.
Sitokinin dihasilkan
pada bagian akar dan diangkut ke organ lainnya. Sitokinin berperan dalam
pertumbuhan akar; merangsang pembelahan dan pertumbuhan sel; menghambat
penuaan; menghambat dominasi apikal; dan mengatur pembentukan bunga dan buah.
d. Asam
absisat terdapat
pada daun, batang, akar, dan buah. Asam absisat berperan dsalam menghambat
pertumbuhan ketika keadaan lingkungan tidak memungkinkan (cekaman lingkungan)
dan penutupan stomata selama kekurangan air.
e.
Etilen terdapat
pada buah yang matang, batang, daun, dan bunga yang sudah tua. Etilen berperan
dalam pematangan buah dan pengguguran daun dan bunga.
b. Faktor
eksternal
1.) Air dan
mineral Tumbuhan
memerlukan air dan mineral untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Air dan
mineral diserap dari dalam tanah oleh akar. Air berfungsi sebagai pelarut dan
untuk fotosintesis. Mineral seperti karbon, nitrogen, fosfat, kalsium, dan
magnesium berguna sebagai bahan pembangun tubuh tumbuhan.
2.)
Kelembapan
Kelembapan
menunjukkan kandungan air di tanah dan udara. Bila kelembapan rendah,
transpirasi akan meningkat sehingga penyerapan air dan mineral semakin banyak.
Keadaanini dapat memacu laju pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
3.) Cahaya
Cahaya
matahari sangat diperlukan dalam proses fotosintesis. Proses ini menghasilkan
makanan yang dapat digunakan untuk mendapatkan energi dan membangun tubuh.
4.
Metagenesis
Siklus hidup
tumbuhan memperlihatkan suatu pergiliran keturunan (metagenesis). Pergiliran
keturunan meliputi fase gametofit dan sporofit. Fase gametofit atau fase
generatif merupakan tahap menghasilkan gamet haploid. Fase sporofit atau fase
vegetatif merupakan tahap menghasilkan spora. Gametofit menghasilkan gamet
haploid yang menyatu membentuk zigot. Zigot berkembang menjadi sporofit
diploid. Pembelahan sporofit, menghasilkan spora yang menghasilkan generasi
gametofit berikutnya. Tumbuhan lumut dan paku mengalami pergiliran keturunan.
Pada tumbuhan lumut, gametofit merupakan tahapan dominant dan dapat diamati.
Sedangkan pada tumbuhan paku, sporofit merupakan tahapan dominant dan dapat
diamati.
C.
Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia
1.
Perkembangan Embrio dalam Rahim
Embrio yang
menempel pada rahim (uterus) terus tumbuh dan berkembang sampai terbentuk dua
bagian utama sel dan jaringan. Bagian pertama berupa embrio yang akan menjadi
janin, bagian lain akan membentuk membran ekstraembrio. Membran ekstraembrio
ini selanjutnya membentuk amnion dan tali pusat yang merupakan penghubung
antara embrio dengan jaringan induknya.
Fungsi
plasenta dan tali pusat adalah untuk mengalirkan makanan dan oksigen dari induk
ke embrio serta mengalirkan sisa-sisa metabolisme embrio ke peredaran darah
induknya. Perkembangan embrio selanjutnya adalah sebagai berikut.
a. pada umur
empat minggu, janin sudah memperlihatkan pertumbuhan mata dan telinga;
b. pada umur
kira-kira 8 minggu, janin sudah mirip dengan bayi dengan kepala lebih besar,
mata, telinga, hidung, jari tangan dan jari kaki mulai terlihat;
c. pada umur
10 minggu, panjang embrio kira-kira 6 cm, ukuran kepala masih lebih besar dari
badannya;
d. pada umur
kira-kira 8 bulan (32 minggu), panjang janin kurang lebih 40 cm;
e. pada umur
kira-kira 9 bulan, bayi mencapai perkembangan yang sempurna dan panjangnya
kira-kira 50 cm serta beratnya + 3 kg. Begitu bayi siap untuk dilahirkan
otot-otot pada rahim berkontraksi secara teratur dan mendorong bayi keluar dari
rahim melalui vagina.
2. Tahapan
Perkembangan Manusia
Tahapan
Pertumbuhan dan perkembangan manusia dideskripsikan pada gambar berikut:
Pada masa
pubertas, terjadi pertumbuhan sekunder dan pematangan organ kelamin manusia
sehingga mampu bereproduksi atau manghasilkan keturunan. Pertumbuhan sekunder
yang terjadi pada anak laki-laki dan wanita selama masa pubertas dapat dilihat
sebagai berikut.
Wanita
|
Rata-rata
usia
|
Rentang
usia
|
Laki-laki
|
Rata-rata
usia
|
Rentang
usia
|
Buah dadak
mulai berpucuk
|
10 th
|
8-13 th
|
Buah zakar
mulai membesar
|
11,5 th
|
9,5-13,5
th
|
Peningkatan
tinggi badan
|
10 th
|
8-13 th
|
Peningkatan
tinggi badan
|
12,5 th
|
10,5-16 th
|
Rambut
kemaluan muncul
|
10,5 th
|
8-14 th
|
Rambut
kemaluan muncul
|
12 th
|
10-15 th
|
Penis
mulai membesar
|
12 th
|
14-15,5 th
|
Puncak
peningkatan tinggi badan
|
11,7 th
|
10-13,5 th
|
Puncak
peningkatan tinggi badan
|
14 th
|
12,5-15,5
th
|
Menstruasi
pertama
|
12,8 th
|
10,5-15,5
th
|
Penyemburan
pertama air mani
|
13 th
|
12-16 th
|
Terhentinya
peningkatan tinggi badan
|
13 th
|
10-16 th
|
|||
Berakhirnya
pertumbuhan buah dada
|
14 th
|
10-16 th
|
Suara
mulai terdengar dalam
|
14 th
|
12,5-15,5
th
|
Berakhirnya
pertumbuhan rambut kemaluan
|
14,5 th
|
14-15 th
|
Berakhirnya
pertumbuhan penis
|
14,5 th
|
12-16 th
|
Terbentuknya
kumis dan jenggot
|
15,3 th
|
13-17 th
|
|||
Tinggi
badan dewasa tercapai
|
15,5 th
|
13,5-17,5
th
|
|||
Berakhirnya
pertumbuhan rambut kemaluan
|
15,5 th
|
14-17
|
Komentar
Posting Komentar